Harga Cabe di Sangata Melonjak
(ANTARA/Anis Efizudin)
Sangata (ANTARA News) - Sejak awal Juli, kelangkaan Cabe di pasar Sangata, Kutai Timur, Kalimantan Timur terus terjadi dan hal itu mengakibatkan harganya terus meroket.

"Sejak satu minggu ini cabe sulit diperoleh sehingga harganya terus naik," kata Lisa pedagang di pasar Teluk Lingga, Minggu.

Dari pantauan ANTARA , Minggu, di tiga pasar yakni Swargabara, Teluk Lingga dan Singa Geweh, harga cabe beberapa jenis terbilang tinggi, seperti cabe hijau besar Rp22.000 per kg dari sebelumnya Rp15.000 per kg. Kemudian harga cabe tiung Rp40.000 per kg, sebelumnya Rp30.000 per kg, kemudian cabe besar merah Rp44.000 per kg, sebelumnya Rp 35.000 per kg, dan cabe keriting Rp32.000 per kg sebelumnya Rp24.000 per kg.

"Menurut Lisa, sudah satu minggu atau sejak bulan Juli ini cabe menjadi sulit dan langkah diperoleh, itulah yang membuat harganya tinggi,"katanya

Sabtu ada masuk tetapi jumlah tidak banyak dan hanya dalam waktu singkat habis diserbu, mudah-mudahan Senin besok ada pasokan dari Samarinda

Aisyah, pedagang di pasar Singa Geweh, Sangata Selatan, mengatakan sudah lima hari cabe kosong, kalaupun misalnya hari ini datang langsung diserbu pembeli itupun dengan harga yang mahal.

"Tapi mau tidak mau meskipun harganya mahal tetap dibeli karena ini kebutuhan," katanya.

Menurut Aisyah dan Lisa, selama ini cabe berbagai jeni didatangkan dari Samarinda, karena cabe lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan.

Selain cabe, harga tomat juga terus bergerak naik di pasar-pasar Sangata Kutim dalam seminggu. Sejumlah pedagang di pasar mengaku jika dalam waktu satu minggu cabe tetap langkah maka dipastikan harganya akan melonjak tinggi.

Dua jenis tomat, yakni tomat sambal dari harga sebelumnya Rp 17.000 per kg naik menjadi Rp22.000 per kg. Tomat buah dari sebelumnya Rp 20.000 per kg naik menjadi Rp24.000 per kg.

Para pedagang juga mengaku rugi karena cabe dan tomat yang dipasok banyak rusak dan busuk, mereka mengatakan tidak mungkin menual nya kalau busuk dan rusak,kasihan pembeli, tetapi yang pedagang rugi.(ADI/K004)